Senin, 30 April 2012

GENERASI MEMBACA GENERASI INTLEKTUAL








Menyiapkan generasi sejak dini mengelana dalam berbagai media baca, agar mendapati nilai – nilai yang membentuk karakter anak. Menyiapkan jendela dunia lewat membaca..
Yakinkan membaca adalah aktifitas yang menyenangkan, karenan lingkungan telah banyak berubah dengan dunia GAME hingga anak tak beranjak dengan dunia maya..ini sunnguh menjadi bahaya laten untuk perkembangan anak…

TRIK PENJUMLAHAN MELALUI PROGRAM WORD


PENJUMLAHAN MELALUI PROGRAM WORD.

Penjumlahan  dengan memakai Microsoft EXCEL itu mungkin sudah  sangat lajim namun Microsoft WORD dapat digunakan  tanpa menggunkan  media mesin penghitung / kalkulator, bagaimana caranyan :

A.     PADA MICROSOFT WORD 2003
 Penjumlahan akan berfungsi jika nomor-nomor yang akan dijumlahkan disusun / ditempatkan  pada table dan arahkan mouse /kursor pada kotak yang akan menjadi hasil penjumlahan.

Arahkan  mouse kepada kolom  penjumlahan
Klick TABLE dan pilih dan Klick formula
Contoh

SEBELUM
SESUDAH

10
14
20




 arahkan mouse / kursor


10
14
20
44


Ini juga berlaku penjumlahan yang menyamping seperti

12
1
34
10
12
55
124



B.    PADA MICROSOFT WORD 2007
Seperti pada WORD 2003 opersi penjumlahan berlaku hanya pda kolom saja.
Arahkan MOUSE / kursor pada kolom  hasil penjumlahan, jika tidak dalam  toollbar akan sulit kita tool penjumlahan.
Cari LAYOUT ( biasanya sebelah paling kanan  atas ) dan  klick LAYOUT  - klick DATA
Pilih  dank lick symbol   fx dan enter. Akan tampil hasil penjumlahannya.

12
1
34
10
12
55



12
1
34
10
12
55
124



Mungkin anda kurang puas dengan menggunakan itu, dengan terbatasnya kemampuan operasi penghitungan, anda dapat menampilkan / menyelipkan file excel ditengfah-tengah file word anda dan dapat diedit secara langsung tanpa membuka lagi file awa ecxel anda :
dengan memanfaatkan :
TOOL pada INSERT pilih TABLE dan pilih menu pilihan TABLE – EXCEL SPREADSHEET ( dengan symbol kolom dan sombol X ( excel ) )
 Selamat mencoba…!

mengapa KORUPSI oh mengapa ANGELIA SONDAHK

Dalam hiruk pikuknya pemberitaan kasus hukum korupsi yang menyeret mantan putri indonesia  tahun 2001 ( Angelina Patricia Pingkan Sondakh atau dipanggil Angie ) menjadi kesekian kalinya pejabat publik yang bermain-main dengan uang negara. situasi yang sungguh menyulut emosi betapa mudah perampasan uang negara dengan dalih beragam dengan melibatkan banyak orang.
ini sungguh ironis ketika mereka menjabat dengan lebelitas yang melekat sebagai anggota lembaga terhormat, dengan kemampuan intlektual yang tinggi namun menyimpan sejuta tanya yang sebelumnya jauh dari angan kita ( karena kita sering berkhusnudhon /berbaik sangka )
tentunya membuka kata tanya 
"apakah jika tidak dengan korupsi jabatan akan terancam...?"
"apakah dengan tidak korupsi beresiko instabilitas politik dan ekonomi keluarga terancam'...?"
"atau dengan tidak korupsi akan terjerembab pada diskriminatif  dinternal partai dengan lebel kader mokong..?"
Apa yang melatar belakangi untuk berkompromi pada korupsi kita tidak tahu, atau dengan kata -kata yang sudah terlambat " aku hanya dijadikan korban konspirasi " dan lain sebagainya , dari kita kembali gundah apakah masih ada pemimpin yang bersih dengan korupsi...? ada tentunya,  tukang cukur, tukang ojek, pak Agus penjual gorengan atau mungkin terlalu berlebih itu.
atau mungkin sebagai kelengkapan sosok seorang peminpin harus pernah mengenyam jeruji besi , akh itu tentunya juga bukan karen a korupsi; seperti  Ir, Sukarno, M. Hatta Mohandas K Gandhi , Eurico Guterres,  Permadi dll,

Namun kita berharap korupsi bukan karena kadungnya kawan, lawan, rekan atau kolega telah juga mengambil sikap yang sama untuk berkonpirasi untuk menikmati uang negara dengan korupsi sebagaimana pengakuan Nazaruddin yang disampaikan oleh Bang Ruhut Sitompul dalam media TV swasta..

Situasinya juga pernah dilukiskan oleh pujangga romggowarsito dalam serat KALATIDA :
amenangi zaman édan            ( menyaksikan zaman gila, )
éwuhaya ing pambudi,            ( serba susah dalam bertindak, )
mélu ngédan nora tahan,      ( ikut gila tidak akan tahan, )
yén tan mélu anglakoni,        ( tapi kalau tidak mengikuti (gila), )
boya keduman mélik,           ( tidak akan mendapat bagian, )
kaliren wekasanipun,            ( kelaparan pada akhirnya, )
ndilalah kersa Allah,             ( namun telah menjadi kehendak Allah, )
begja-begjaning kang lali,      ( sebahagia-bahagianya orang yang lalai, )
luwih begja kang éling klawan waspada   ( akan lebih bahagia orang yang tetap ingat dan waspada. )
Belia adalah Raden Ngabehi Rangga Warsita (alternatif: Ronggowarsito; lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 15 Maret 1802 – meninggal di Surakarta, Jawa Tengah, 24 Desember 1873 pada umur 71 tahun)  yang hidup di jamandi Kasunanan Surakarta.
ataukah sejarah telah diawali dengan konspirasi pat gulipat sebagai proses penyeimbang dalam berjuang " amar makruf nahi mungkar.." Tuhan yang tahu....